
Polreskedirikota.com- Pemantapan tahap II guna mencapai pelayanan prima senyaman customer service kembali dilakukan di Polres Kediri Kota. Sejumlah petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres dan Polsek kembali mendapatkan pelatihan, Sabtu (23/1).
Pelatihan yang dilakukan di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota dilaksanakan oleh Bagian Sumda dan dibawah pengawasan langsung Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang W Baiin. Dalam pelatihan ini didatangkan team motivator dan HRD Bank BRI Cabang Kediri. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut pelatihan awal pada, Sabtu (9/1) lalu.

HRD sendiri adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu terapannya, HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. HRD dalam manajemen juga biasa disebut dengan “Human Capitol” atau “Human Resources Management”.
Arti lain dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam pelatihan tahap II ini juga dilihat perkembangan petugas SPKT dalam memberikan pelayanan senyaman customer service yang pernah diajarkan. Kegiatan ini juga bertujuan memicu niat untuk berubah seperti yang diharapkan.
Seperti diberitakan sebelumnya pada Sabtu (9/10) sejumlah petugas SPKT Polres Kediri Kota dan 8 Polsek mendapat pelatihan dari team motivator dan HRD BRI Cabang Kediri, tentang bagaimana pelayanan customer service.
Tujuan diadakannya pelatihan pelayanan ini agar “suasana angker” kepolisian tidak lagi terlihat dan berubah menjadi seperti di customer service.
Kurang lebih 3 jam para petugas SPKT mendapatkan pelatihan teknis pelayanan dan apa yang harus dilakukan. Mukti, Trainer dari Bank BRI Cabang Kediri menjelaskan metode pelayanan bank yang bisa diadopsi oleh polisi khususnya di SPKT.
Misalnya sikap mengawali layanan, apa saja yang harus disiapkan antara lain tersenyum, berdiri sebelum memanggil penghadap, mengulurkan tangan sambil mengucapkan salam.
“ Kemudian dilanjutkan mempersilahkan duduk, memperkenalkan diri, menanyakan nama penghadap dan menawarkan bantuan,” kata Mukti, ketua team motivator dihadapan petugas SPKT di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota, Sabtu (9/1).
Ditambahkan Mukti, setelah proses dilalui ada beberapa hal yang perlu diterpakan khususnya dalam mengakhiri pelayanan.
“ Antara lain, jelaskan layanan sudah berakhir, misalnya pengaduan Pak Surya sudah selesai diproses, silahkan diteliti kembali pengaduan tersebut. Kalau sudah silahkan tanda tangan disini sambil menunjukkan dengan tangan dengan posisi ballpoint tertutup,” jelasnya.
Masih menurut Mukti, langkah kedua mengakhiri pelayanan adalah menawarkan bantuan terakhir, misalnya “Ada lagi yang bisa dibantu Pak Surya ?
“Jika tidak ada lagi, ucapkan terima kasih diikuto dengan menyebutkan nama penghadap, misalnya terima kasih pak Surya sudah datang ke Polres Kediri Kota dan diakhiri ucapan salam (greeting) akhir “ selamat pagi atau selamat siang melihat situasi,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang W Baiin yang turut mendampingi selama pelatihan menginginkan anggotannya yang di SPKT merubah mental pelayanan.
“Tidak penting masyarakat melihat saya misalnya pernah bertugas di misi PBB, tapi sikap hati anda bagaimana melayani mereka. Jadi jangan anda dirusak dengan cara berfikir, kita tidak ada meja, kita tidak ada bulpen jangan berorientasi yang sesungguhnya mana yang disebut planning mana yang disebut pelayanan masyarakat. Oleh karena dimulai dari sekarang wujudnyatakan ruang SPKT dengan konsep pelayanan,” tegas Bambang.
Dicontohkan AKBP Bambang W Baiin, misalnya ketika sedang melayani kemudian telpon berbunyi dan anda menerima telpon apakah itu pelayanan yang sesungguhnya ?
“Body lenguage yang berbeda akan mempengaruhi pelayanan.Managemen adalah Ren,Org, Lak, Dal, perencanaan , pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Jadi jangan sampai tumpang tindih ketika anda melayani pelapor.Melayani sambil menerima telpon atau mengerjakan hal yang lain, petugas kan tidak hanya satu saja,” tandasnya.
AKBP Bambang W Baiin, diakhir sambutannya menyatakan bahwa pelatikan akan terus dilakukan sambil dilakukan evaluasi kinerja pasca pelatihan.
“Kita buatkan kotak saran setelah pelatihan ini, layanilah masyarakat sepenuh hati, harus bersikap dan memiliki sikap raja berhati hamba,” pungkasnya.(res)