Hotman Paris Sowan ke Ponpes Lirboyo Menjadi Pembicara Soal “Hoax, Viral dan Busy”

Tribratanews Polresta Kediri –Hotman Paris Hutapea, S.H., pengacara Indonesia sekaligus selebritis Indonesia sowan ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri,Senin sore (15/7). Pengacara yang dijuluki  “Raja Pailit” menjadi pembicara yang bertema “Hoax, Viral dan Busy” di Aula Al Muktamar Lirboyo Kediri.

 

Kehadiran Hotman Paris yang mendapat panggilan “Gus Hotman” menjadi mangnit bagi mahasiswa Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri dan Santri Ponpes Lirboyo. Selain cincin berlian yang hargannya puluhan miliar , nyentriknya Hotman juga menjadi ketertarikan peserta yang hadir karena Hotman menangani kasusnya “Ikan Asin” Fairuz A Rafiq yang kemudian hukum berkata Rey Utami , Pablo Benua dan Galih Ginanjar harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

 

 

Selain Hotman Paris dan Walikota Kediri, panelis lain dalam acara ini yaitu Bara Tampubolon dan Maruli Tampubolon yang merupakan lawyer dan Artis Indonesia,  serta KH. An’im Falahuddin Mahrus anggota DPR RI Komisi 8.  Bertindak sebagai pembawa acara KH. Reza Ahmad Zahid dari Pondok Pesantren Lirboyo.

 

 

“Mungkin bapak ibu baru tahu tentang hoax dan konten asusila , yakni kasus ikan asin. Inilah suatu contoh pengacara tidak murni mencari uang. Fairuz itu anaknya A Rafiq saya dekat dengan keluargannya. Fairuz itu muslimah yang sangat baik,” kata Hotman Paris dalam paparannya tentang Hoax, Viral dan Busy dihadapan ratusan peserta Hotman Paris Showan.

 

Ditambahkan Hotman, apa yang ada dalam video youtube yang akhirnya memenjarakan orang-orang yang terlibat pada konten asusila tersebut.

 

 

” Bahkan nama nama anaknya juga disebutkan dalam wawancara sampai sedetail-detailnya. Ini sangat serius dan melanggar pasal 27 ayat 1 UU ITE, yaitu barang siapa menyebarkan konten asusila itu kena hukuman 6 tahun penjara. Disitulah contoh pengaruh opini publik tersebut sangat penting bagi penegak hukum,” tambahnya.

 

 

Selain Hotman panelis juga  menyampaikan pendapatnya mengenai apa sebenarnya  Hoax, Viral and  Busy tersebut dan bagaimana hubungannya. Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar  juga menyampaikan pendapatnya bahwa di era teknologi informasi seperti saat ini, Hoax memang tidak bisa dihindari.

 

Namun, penyebaran Hoax  tidak berdampak pada harmonisnya kehidupan di Kota Kediri. Hal ini bisa dilihat, sejak masa kampanye, hari pemilihan, pasca Pilpres dan Pileg hingga pasca penetapan pemenang. Masyakarat di Kota Kediri cenderung tenang dan aman. Tidak seperti di kota-kota lain yang banyak terjadi gejolak karena Hoax – Hoax politik.

 

Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Kediri ini menjelaskan bahwa pondok pesantren banyak berdiri disini, dengan adanya pondok pesantren ini dapat meningkatkan Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia yang nilainya lebih tinggi dari tingkat Provinsi Jawa Timur.

 

Hal ini berarti orang-orang yang belajar di pondok pesantren senang membaca dan pengetahuannya luas sehingga orang-orangnya tidak mudah menyebarkan hoax atau berita yang belum tentu kebenarannya.

 

Untuk mengurangi penyebaran berita tidak benar, Mas Abu memberikan tips kepada semua peserta yang hadir, bahwa jangan mudah sharing berita tanpa tahu kebenarannya, kalau beritanya tidak benar akan menimbulkan fitnah.

 

“Berita yang didapat dari sumber manapun sebelum disebarkan harus di baca telebih dahulu dan untuk memastikan validitas dari berita tersebut bisa di cek melalui website Prosa.ai, karena website tersebut sudah terintegrasi dengan Kementrian Kominfo. Saring sebelum shering itu intinya,” ujar Mas Abu.

 

 

Turut hadir juga dalam acara ini Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi, Dandim 0809 Letkol Inf Dwi Agung, Rektor Institut Agama Islama Tribakti Kediri KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, dan Presiden Direktur PT Karniel Pasific Indonesia Sugiarto.

 

Usai acara Hotman Paris , Bara Tampubolon dan Maruli Tampubolon dikerjai oleh Host KH Reza Ahmad Zahid yakni lomba memakai sarung. Dan sebagai pemenang dalam lomba memakai sarung adalah “Gus” Hotman Paris. (res|aro)

 

bagikan artikel ini.Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0